Squid Game merupakan drama Korea yang mungkin bukan drama Korea biasa. Drama Korea umumnya identik dengan cerita yang selalu romantis dan imut, namun Squid Game memiliki tema yang lebih menegangkan dan gelap. Meski dianggap "sadis" oleh sebagian orang, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari serial ini, terutama dari sisi finansial. Film ini juga diakui menjadi film series terlaris Netflix di 90 negara. Squid Game bercerita tentang 456 pemain yang menghadapi kematian untuk menyelesaikan 6 jenis permainan masa kecil Korea Selatan. Permainan tersebut termasuk Red Light, Green Light, Cutting Dalgona Shapes, Tug of Mine, Dangerous Jumping Rope, Playing Marbles dan signature game-nya yang menjadi judul seri ini, Squid Game.
Squid Game melibatkan peserta yang bersaing untuk menjadi yang terakhir bertahan, dalam tahap permainan yang menakutkan dengan total 45,6 miliar won (sekitar 550 miliar rupiah). Jumlah uang ini diperoleh dan diakumulasikan jika satu persatu peserta gugur. Setiap peserta yang tereliminasi diberi harga sebesar 100 juta won per orangnya. Jika permainan terganggu oleh mayoritas peserta, uang yang terkumpul di tengah permainan akan diberikan kepada keluarga atau penerus dari peserta yang gugur (Sari Pranoto, 2021).
Semua peserta dalam Squid Game adalah mereka yang ingin mencari jalan keluar dari hutang yang ketat atau kebangkrutan. Meskipun cerita Squid Game adalah fiktif, hutang adalah sesuatu yang sangat umum di masyarakat luas. Squid Game juga menunjukkan adanya kesenjangan sosial dan masalah ekonomi yang juga terjadi di negara-negara maju, seperti Korea Selatan. Nah, saat kita menikmati Squid Game yang menegangkan, ada baiknya jika kita mengambil pesan moral dari film tersebut, di khususnya pada pengelolaan keuangan yang baik agar tidak terjerat dengan hutang.
Melakukan investasi di properti merupakan salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan Anda. Dengan membeli properti, Anda tidak hanya mendapatkan ruang untuk berinvestasi, tetapi juga memiliki keuntungan dari penjualan atau penyewaan properti tersebut. Carilah properti yang masih baru dan sepadan dengan budget Anda. Jangan lupa untuk melakukan analisa teknis dan finansial dari properti yang akan dibeli. Bila Anda telah memutuskan untuk membeli properti, maka lakukanlah investasi tersebut karena menguntungkan bagi hidup Anda, bukan karena wajar saja atau untuk mengejar pasar.
Mengelola keuangan yang baik tidaklah mudah untuk dilakukan, terlebih apabila kita tidak memiliki waktu untuk menyelidiki berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan. "Setiap orang pasti ingin menengok ke depan dan melihat masa depan mereka," ujar seorang investment specialist, Robert Tan.